Al Hiwar Metode Al Hiwar

(1) Metode Hiwar

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam metode hiwar adalah;


A.  Pengertian Hiwar (تعريف الحوار)

 Hiwar menurut bahasa artinya pembicaraan yang berlangsung diantara dua orang atau lebih. hiwar juga berarti bertukar pikiran dan saling mengoreksi dalam pembicaraan.
Hiwar menurut istilah artinya mengoreksi dalam pembicaraan yang berlangsung diantara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau meyakinkan orang lain dalam suasana tenang dan tidak panas.
Hiwar adalah dialog antara satu orang dengan yang lainnya. Hiwar dalam Al-Quran adalah segala bentuk dialog yang disajikan dalam Al-Quran, baik dialog Allah dengan para malaikat, dengan para rasul maupun dialog antara manusia dengan sesamanya. (Rini. 2014 : 4).

Al Hiwar Metode Al Hiwar
Hiwar

B.  Metode Hiwar (طريقة الحوار)

 Metode hiwar adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih melalui Tanya jawab mengenai suatu topik yang mengarah pada suatu tujuan. Percakapan ini bisa dialog langsung dan melibatkan kedua belah pihak secara aktif, atau bisa juga yang aktif hanya salah satu pihak saja, sedangkan pihak lain hanya merespon dengan segenap perasaan, penghayatan dan kepribadianya.

Dalam hiwar ini kadang-kadang keduanya sampai pada kesimpulan, atau mungkin salah satu pihak  tidak merasa puas dengan pembicaraan lawan bicaranya. Namun demikian ia masih dapat mengambil pelajaran dan menentukan sikap bagi dirinya. ( Abdurrahman. 1989 : 284 ).

Metode hiwar disebut juga dengan metode Tanya jawab  (الطريقة الأسئلة) (Mani. 1412 H : 4). Hal ini senada dengan apa yang di katakan oleh M. Arifin dalam bukunya “ Ilmu Pendidikan islam “(1996 : 215).

Hiwar mempunyai dampak yang dalam bagi pembicara juga bagi pendengar pembicaraan. Itu disebabkan beberapa hal, yaitu :

Pertama. Dialog itu berlangsung secara dinamis karena kedua pihak terlibat langsung dalam pembicaraan dan tidak membosankan. Kedua pihak saling memperhatikan, jika tidak memperhatikan tentu tidak dapat mengikuti jalan pikiran pihak lain. Kebenaran atau kesalahan masing–masing dapat diketahui dan di respon saat itu juga. Topik-topik baru seringkali ditemukan dalam pembicaraan seperti itu. Cara kerja metode ini seperti diskusi bebas, tetapi guru menggiring pembicaraan ke arah tujuan tertentu.

Kedua.  Pendengar tertarik untuk mengikuti terus pembicaraan itu, kerena ia ingin tahu kesimpulanya. Diikuti dengan penuh perhatian, tidak bosan dan penuh semangat.

Ketiga. Bila hiwar dilakukan dengan baik, memenuhi akhlak tuntunan Islam, maka cara berdialog, sikap orang yang terlibat, akan mempengaruhi peserta, sehingga meninggalkan pengaruh berupa pendidikan akhlak, sikap dalam berbicara, menghargai pendapat orang lain, dan sebagainya. (Abdurrahman, 1996 : 284. Dan Ahmad, 1991 : 136).

Al-Hiwar (الحوار) dalam bahasa Arab  bisa berarti “ jawaban” (الردّ), dan berarti “Tanya jawab “,”dialog”, (المحاورة) (Luwes Ma’luf, 1927:155. Al-Munawir, 1984:332).

Makna-makna yang terakhir  inilah yang sering digunakan bagi nama suatu jenis metode pengajaran. Untuk kepentingan pengembangan teori-teori pendidikan Islam, masalah metode mengajar tidaklah terlalu sulit. Metode-metode mengajar yang di kembangkan di barat dapat saja di gunakan atau diambil untuk memperkaya teori tentang metode pendidikan Islam. (Ahmad, 1991 : 131).

 Metode dialog, yang dalam bahasa arab disebut الطريقة الحورية sudah lama dipakai orang semenjak zaman Yunani. Ahli-ahli pendidikan Islam telah mengenal metode ini, yang dianggap oleh pendidik-pendidik modern dari Filosof Yunani Socrates, (w. 399 SM).

Ahli-ahli pendidik Islam, selanjutnya mengembangkan metode ini sesuai dengan tabiat agama dan akhlaknya, dan atas itulah, metode dialog/hiwar merupakan salah satu ciri-ciri khas pendidikan Islam (as-syaebany, 1997 : 566). Sebenarnya di dalam Islam  metode ini sudah dikenal Nabi Muhammad saw. Dalam mengajarkan Agama islam kepada umatnya. Beliau sering berdialog/ bertanya jawab untuk memberikan pemahaman agama kepada mereka.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Hiwar

1.    Kelebihan Metode Hiwar (  (اجابيات الحوار

     Ada beberapa kelebihan metode Hiwar (Al-Mani. 1412 H: 4), diantaranya adalah:
  1. Mampu menyentuh dan membangkitkan perasaan, yang pada giliranya akan membantu tumbuhnya sikap dan pribadi yang kokohyang mengacu pada pencapaian tujuan akhir pendidikan.
  2. Mampu menimbulkan dan meninggalkan kesan yang lebih kuat dalam benak kedua belah pihak yang terlibat dalam hiwar.
  3. Mampu menjaga kesetabilan perhatian dan konsentrasi, sebab kedua belah pihak akan terus tertarik dan ingin mengikuti jalanya dialaog sampai mendapat kesimpulan.
  4. Bagi pengajar dapat mengetahui sejauh mana perhatian siswa terhadap materi pelajaran. (Al-Mani.1412H : 4).
  5. Mendorong dan merangsang siswa untuk berfikir. (Sudjana. 1989 : 78).

2.    Kekurangan Metode Hiwar (سلبيات الحوار )

 Dalam metode Hiwar ini tidak lepas dari kekurangan (Al-Mani.1412 : 4), yaitu :
  1. Jika Pengajar tidak memperhatikan dan tidak mengetahui arah tanya – jawab,  siswa bisa keluar dari topik pembahasan.
  2. Jika Pengajar tidak mampu menyempurnakan jawaban, memperbaiki kesalahan dan mengkaitkan antara yang satu dengan yang lainya, maka hasilnya tidak akan memuaskan. (Al-Mani. 1412 : 4)
  3. Penggunaan metode hiwar kadang memakan waktu yang sangat lama, sedang materi yang tersampaikan sangat terbatas/sedikit dibanding dengan waktu yang digunakan.
  4. Hiwar yang berkepanjangan dan kurang terarah, kadang-kadang berakhir tampa sampai pada kesimpulan atau sasaran belajar yang telah direncanakan.
  5. Menciptakan kondisi yang baik untuk memberikan kebebasan berfikir, menekan sikap fanatik dan emosional, serta untuk melibat aktifkan siswa, memerlukan keterampilan dan persiapan yang matang dan baik dari guru. Dan menuntut siswa kreatif dan penuh perhatian. (Al-Abrasyi. 1950 :  283).

D. Fungsi Kosa kata (دورالمفردات)

Fungsi Kosa kata dalam memahami bahasa arab merupakan hal  yang sangat  penting untuk memahami teks dan tujuan lain yang sederhana,  misalnya, untuk komunikasi lisan dan tertulis. Salah satu yang perlu dipelajari dalam pembelajaran bahasa arab adalah kosa kata (mufradat). Seperti halnya qawa’id, kosa kata (mufradat) adalah merupakan sarana atau media untuk belajar bahasa arab, namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa kosa kata  itu sangat penting dalam pembelajaran bahasa asing termasuk Bahasa Arab.

Dalam pelajaran bahasa arab ada beberapa tahapan agar kita bisa memahami bahasa arab adalah sebagai berikut :
  1. Kuasai komponen bahasa arab (kata benda, kata kerja, harf).
  2. Kuasai kata-kata yang tidak berubah terkait susunan kata dalam kalimat (huruf bermakna, kata ganti orang, kata ganti, kata tunjuk).
  3. Artikan kalimat secara utuh, berdasarkan arti dari masing-masing potongan kata.
  4. Berlatih secara istiqomah, dengan cara terus berlatih dengan menambah kosa kata, dan menerapkan metode hiwar (percakapan).
  5. Mempelajari kaidah nahwu dan shorof.
  6. Belajar membaca tulisan arab gundul.
  7. Menyimak disaat teman membaca atau bercakap-cakap.

E. Hipotesis  (فروض البحث)

Penerapan metode Hiwar dapat meningkatkan kosa kata bahasa arab siswa kelas VII dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Baca juga: Apakah Orang Gila Masuk Surga?

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Al Hiwar Metode Al Hiwar"

Post a Comment