Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan dalam menyediakan oksigen dan karbohidrat bagi manusia dan hewan.
Oksigen dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk bernapas, sedangkan karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi bagi tubuh.
Oksigen dan karbohidrat dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis. Kamu akan merasa sejuk ketika berteduh di bawah pohon pada siang hari karena banyaknya kandungan oksigen di sekitarnya.
Tubuh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji memiliki beberapa organ yang menyusun tubuhnya, masing-masing organ memiliki fungsi tertentu yang membantu tumbuhan untuk dapat hidup.
Organ pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terdiri atas akar, batang, dan daun. Organ merupakan kumpulan dari sejumlah jaringan dan bersamasama melaksanakan fungsi tertentu.
Jaringan adalah sekelompok sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Coba kamu ingat kembali tentang unit terkecil dari tumbuhan berupa sel!
Struktur dan Fungsi Jaringan Akar
Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau arus air. Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.Batang memiliki ruas dan buku, sedangkan akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku merupakan tempat melekatnya daun dan tunas, ruas adalah bagian batang diantara dua buku.
Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu menegakkan batang.
Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.
Coba perhatikan gambar irisan melintang dari organ akar pada kelompok tumbuhan angiospermae pada Gambar 3.4 di bawah ini.
Gambar 3.4 Struktur jaringan penyusun pada akar (kiri dikotil, kanan monokotil ) |
Terdapat 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat.
1. Jaringan Epidermis
Epidermis adalah jaringan terluar yang menyusun akar.Epidermis umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut.Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yanglain, tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air.
Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang disebut sebagai trikoma. Trikoma ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan pada akar serta membantu penyerapan akar dalam tanah.
2. Korteks
Dibawah jaringan epidermis terdapat jaringan korteks. Jaringan korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan.Jaringan korteks ini berisi jaringan-jaringan parenkim. Pada jaringan parenkim tersebut terdiri atas lapisan-lapisan yang berdinding tipis.
Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.Jaringan parenkim ini juga berfungsi sebagai penyimpan makanan pada akar.
Selain terdapat jaringan parenkim ,pada lapisan terdalam korteks terdapat endodermis.Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat.
Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
3. Silinder Pusat
Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur.Berkas-berkas pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar melalui batang ke daun.
Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem.
Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan.
Pada dikotil xilem membentuk bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah.
Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
Jaringan pendukung lain pada silinder pusat adalah jaringan perisikel dan jaringan parenkim empulur. Pada sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar.
Sedangkan parenkim empulur adalah bagian terdalam dari akar.Pada akar tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada.
Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar.
Pada irisan melintang akar dikotil kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit bahkan tidak ada. Pada akar monokotil kamu akan menemukan jaringan empulur yang banyak.
Selain jaringan pada akar, struktur akar dikotil dan monokotil pun berbeda. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut.
Akar serabut biasanya memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar. Sebaliknya, pada tumbuhan dikotil seperti pada kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.
Baca Juga : Kelainan pada Sistem Gerak Manusia
Struktur dan Fungsi Jaringan Akar, 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil, Jaringan Epidermis, Korteks, Silinder Pusat, jaringan tumbuhan, jaringan meristem, jaringan pada tumbuhan, fungsi akar, fungsi batang, jaringan parenkim, xilem, fungsi epidermis, struktur akar, fungsi xilem, struktur tumbuhan, struktur batang, jaringan pengangkut, organ tumbuhan, organ pada tumbuhan, parenkim, jaringan penyokong, taƧ linens, akar dikotil, jaringan hewan, akar monokotil, meristem apikal, jaringan gabus, anatomi akar, fungsi batang pada tumbuhan, fungsi akar pada tumbuhan, batang monokotil, bagian tumbuhan, struktur jaringan tumbuhan, jaringan pada akar
Belum ada tanggapan untuk "Struktur dan Fungsi Jaringan Akar"
Post a Comment