Sistem Enam Kingdom

Artikel ini akan membahas tentang Sistem Enam Kingdom, Kingdom Monera, Bakteri, Ganggang Hijau-Biru, Kingdom Protista, Protozoa, Ganggang (Alga), Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta), Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta), Kingdom Fungi, Kingdom Plantae, Kingdom Animalia, Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata), Vertebrata (hewan bertulang belakang).
Pada tahun 1990, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika Serikat, mengembangkan sistem klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, beliau membagi Kingdom Monera menjadi dua kelompok.

Bakteri yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam Kingdom Archaebacteria, misalnya bakteri yang mampu hidup di perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan dengan kadar garam tinggi.

Sedangkan bakteri yang lain dan ganggang hijau-biru (Cyanophyta) dikelompokkan dalam Kingdom Eubacteria.

Jadi, dalam sistem klasifikasi enam kingdom, makhluk hidup dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Dalam buku ini, kamu akan mempelajari pengelompokan makhluk hidup mengikuti sistem klasifikasi lima kingdom. Untuk memahaminya, pelajarilah uraian berikut ini.

Kingdom Monera

Kingdom Monera meliputi berbagai jenis bakteri dan ganggang hijau-biru. Ciri khas kingdom ini adalah selnya tidak memiliki membran inti sehingga disebut organisme prokariotik.

1) Bakteri

Bakteri berukuran mikroskopis sehingga kamu hanya dapat mengamatinya dengan mikroskop. Selnya bersifat prokariotik (inti sel tidak diselubungi oleh membran inti, sehingga hanya disebut daerah inti). Bakteri dapat hidup hampir di semua lingkungan.

Perkembangbiakannya dengan membelah diri. Pada kondisi yang ideal setiap sel bakteri akan membelah menjadi dua setiap 20 menit.

Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk batang (basil), berbentuk bulat (kokus), dan ada yang berbentuk lengkung atau seperti spiral (spirilum).

Bakteri yang berbentuk basil dan kokus biasanya mempunyai flagella (rambut cambuk) yang digunakan sebagai alat gerak.

Bakteri ada yang dapat hidup tanpa menggunakan oksigen yang disebut bakteri anaerob, misalnya Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus.

Bakteri yang lain hanya dapat hidup dengan menggunakan oksigen bebas yang disebut bakteri aerob, misalnya Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC.

Beberapa contoh bakteri adalah sebagai berikut.

  • Salmonella typosa, penyebab penyakit tipus.
  • Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC.
  • Escherichia coli, hidup di usus besar manusia yang membantu membusukkan sisa makanan.
  • Rhizobium radicicola, hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan yang membantu menambat nitrogen dari udara dengan membentuk bintil-bintil akar.
  • Bacillus antrachis, penyebab penyakit antraks pada ternak.

2) Ganggang Hijau-Biru

Ganggang hijau-biru mempunyai ciri-ciri seperti bakteri, namun mempunyai klorofil a yang digunakan untuk fotosintesis. Klorofil ini tidak terletak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di dalam sitoplasma dan disebut bakteri oklorofil.

Beberapa contoh ganggang hijau-biru adalah sebagai berikut.

  • Anabaena cycadae, hidup bersimbiosis pada akar pakis haji.
  • Anabaena azolla, hidup bersimbiosis di akar paku air Azolla piƱata sehingga dapat menyuburkan perairan.
  • Spirulina maxima, dimanfaatkan sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang disebut protein sel tunggal (PST).
  • Oscillatoria, merupakan ganggang biru yang berbentuk filamen.
  • Gloeocapsa, ganggang biru bersel tunggal yang dapat memfiksasi nitrogen bebas di udara.

Kingdom Protista

Kingdom Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang mempunyai sel eukariotik (mempunyai inti sel yang diselubungi membran inti). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini adalah Protozoa dan ganggang selain ganggang biru.

1) Protozoa

Protozoa merupakan mikroorganisme yang mempunyai ciri-ciri seperti hewan, yaitu dapat bergerak bebas dan tidak mempunyai klorofil.

Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu, silia (rambut getar), dan flagela (rambut cambuk), sehingga Protozoa dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan alat geraknya yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, dan Sporozoa.

Perhatikan beberapa contoh Protozoa berikut ini.

  • Amoeba proteus (Rhizopoda), bergerak dengan menjulurkan sebagian protoplasma membentuk kaki semu atau pseudopodia.
  • Trypanosoma gambiense (Flagellata), penyebab penyakit tidur di daerah Afrika. Bergerak dengan flagela atau rambut cambuk.
  • Paramecium caudatum (Ciliata), bergerak dengan menggunakan silia atau rambut getar.
  • Balantidium coli (Ciliata), penyebab penyakit diare berdarah pada manusia.
  • Plasmodium sp. (Sporozoa) menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Contohnya Plasmodium malaria penyebab malaria kuartana, Plasmodium vivax penyebab malaria tersiana takganas, dan Plasmodium falciparum penyebab malaria tersiana ganas. Plasmodium tidak mempunyai alat gerak aktif, tetapi dapat berpindah tempat dengan mengikuti aliran darah.

2) Ganggang (Alga)

Kamu tentu pernah melihat air kolam atau sungai yang berwarna hijau. Warna hijau itu disebabkan karena melimpahnya ganggang yang hidup di perairan itu.

Selain hidup di perairan air tawar, ganggang juga dapat ditemukan di air laut dan di tempat-tempat lembab seperti tanah, tembok, dan kulit pepohonan.

Ganggang mempunyai ciri-ciri yang menyerupai tumbuhan, yaitu mempunyai dinding sel dan berklorofil untuk fotosintesis. Selain klorofil, ganggang mempunyai pigmen atau zat warna yang lain.

Berdasarkan pigmen utamanya, alga dapat dikelompokkan menjadi ganggang hijau, ganggang cokelat, ganggang merah, dan ganggang keemasan/pirang.

Perhatikan contoh ganggang berikut ini.

  • Chlorella, (ganggang hijau), dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi.
  • Sargassum siliquosum (ganggang cokelat), hidup menempel di bebatuan sepanjang pantai berbatu daerah tropis. Ukurannya beragam, dari yang kecil hingga yang mencapai panjang puluhan meter.
  • Eucheuma spinosum (ganggang merah), dikenal sebagai rumput laut yang menghasilkan agar-agar.
  • Diatom (ganggang pirang), umumnya hidup sebagai plankton di laut. Diatom yang telah mati cangkangnya mengendap di dasar laut membentuk tanah diatom (tanah kersik) yang dapat digunakan sebagai bahan penyaring, bahan cat, dan bahan pelicin (amplas).

Kingdom Fungi

Kingdom Fungi meliputi berbagai jamur yang mempunyai ciri-ciri tidak berklorofil, selnya eukariotik, berdinding sel dari zat kitin, dan semua bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri). Jamur ada yang bersifat mikroskopis dan ada yang makroskopis.

Jamur tersusun atas benang-benang hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium yang membentuk tubuh jamur. Jamur berkembang biak dengan membentuk spora.

Perhatikan beberapa contoh jamur berikut ini.

  1. Rhizopus stolonifer (Phycomycetes), digunakan untuk membuat tempe dari kedelai, sehingga dikenal sebagai jamur tempe.
  2. Saccharomyces cerevisiae (Ascomycetes), dimanfaatkan untuk membuat bir dan anggur sari buah.
  3. Penicillium notatum (Ascomycetes), menghasilkan antibiotik penisilin.
  4. Volvariella volvacea (Basidiomycetes), dikenal sebagai jamur merang yang enak dimakan.
  5. Pleurotus ostreatus (Basidiomycetes), disebut pula jamur tiram yang enak dan aman untuk dimakan.
  6. Alternaria (Deuteromycetes), parasit pada tanaman kentang.
  7. Helminthosporium (Deuteromycetes), parasit pada tanaman padi dan jagung.

Kingdom Plantae

Kingdom Plantae meliputi berbagai jenis tumbuhan yaitu lumut, paku, dan tumbuhan biji. Ciri khas plantae adalah mempunyai klorofil, eukariotik, selnya berdinding dari selulosa, tidak mempunyai alat gerak aktif, dan tumbuh hampir tak terbatas.

Plantae dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan ada atau tidak adanya pembuluh pengangkut, yaitu tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh.

1) Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta)

Tumbuhan Atracheophyta tidak mempunyai pembuluh pengangkut xilem dan floem serta belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah berbagai jenis lumut (Bryophyta). Perkembangbiakan lumut secara vegetatif dengan membentuk spora yang dihasilkan oleh sporogonium.

Perkembangbiakan generatifnya dengan peleburan gamet jantan yang dihasikan anteridium dengan gamet betina yang dihasilkan arkegonium. Tumbuhan lumut mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan dalam perkembangbiakannya.

Tumbuhan lumut dapat dibedakan menjadi lumut hati (Hepaticeae) dan lumut daun (Musci). Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha, berbentuk lembaran dengan daun berwarna hijau dan tepinya terbelah-belah. Hidup di tempat basah pada pohon, tanah, atau batu cadas.

Contoh lumut daun adalah Polytricum commune, mempunyai batang dan daun semu yang berdiri tegak. Pada ujung batang terdapat alat perkembangbiakan generatif, yaitu anteridium dan arkegonium.

2) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

Tumbuhan Tracheophyta memiliki xilem dan floem sebagai alat pengangkutan. Selain itu juga sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati (kormus) sehingga sering disebut sebagai tumbuhan berkormus.

Berdasarkan alat perkembangbiakannya, tumbuhan berpembuluh dapat dikelompokan menjadi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

a) Tumbuhan paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku mempunyai alat perkembangbiakan vegetatif berupa spora yang dihasilkan oleh sporangium. Oleh karena itu sering disebut tumbuhan kormofita berspora.

Sporangium terkumpul dalam bagian yang disebut sorus. Sorus biasanya terdapat di permukaan bawah daun.

Perhatikan contoh tumbuhan paku berikut ini.


(1) Lycopodium clavatum, digunakan sebagai bahan obat.

(2) Lycopodium cernuum, sering digunakan dalam karangan bunga.

(3) Equisetum debile, dikenal sebagai rumput betung atau paku ekor kuda. Hidup di pegunungan atau rawa-rawa. Mempunyai rhizoma yang menjalar. Batangnya mengandung zat kersik yang dapat digunakan sebagai penggosok logam.

(4) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan suplir (Adiantum cuneatum) mempunyai daun yang indah, sehingga banyak dipelihara sebagai tanaman hias.

(5) Azolla pinnata, jenis paku yang hidup di perairan dan bersimbiosis dengan ganggang hijau-biru Anabaena azolla. Ganggang ini dapat menambat nitrogen dari udara bebas, sehingga membantu menyuburkan perairan.

b) Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji mempunyai alat perkembang-biakan generatif berupa biji. Oleh karena itu sering disebut tumbuhan kormofita berbiji. Biji dihasilkan dari organ bunga sehingga tumbuhan berbiji juga disebut tumbuhan berbunga (Anthophyta).

Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan letak bakal bijinya, yaitu Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan biji tertutup).

Contoh Gymnospermae adalah melinjo (Gnetum gnemon), pakis haji (Cycas rumpii), damar (Agatis alba), dan balsam (Abies balsama).

Contoh Angiospermae adalah padi (Oryza sativa), kelapa (Cocos nucifera), jagung (Zea mays), kacang tanah (Arachis hypogaea), asam (Tamarindus indica), dan beringin (Ficus benjamina).

Berdasarkan jumlah keping bijinya, tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi tumbuhan dikotil dan monokotil.

Kingdom Animalia

Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan. Ciri khas hewan adalah tidak mempunyai klorofil, mempunyai alat gerak aktif, eukariotik, dan bersel banyak.

Kingdom Animalia dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya tulang belakang (vertebrae).

1) Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)

Ciri khas hewan Avertebrata adalah tidak mempunyai tulang belakang. Hewan yang termasuk dalam kelompok Avertebrata merupakan hewan sederhana. Kelompok hewan ini dibedakan menjadi enam filum yaitu sebagai berikut.

a) Hewan berpori (Porifera)

Kebanyakan Porifera hidup di laut, pada permukaan tubuhnya terdapat pori-pori halus sebagai tempat masuknya air yang berhubungan dengan sistem saluran air (spongosol).

Pada saluran ini terdapat selsel leher (koanosit) yang mempunyai flagella bertugas meng-gerakkan air dan menangkap makanan. Contoh porifera adalah Leucosolenia, Spongila, Euplectella, dan Euspongia.

b) Hewan berongga (Coelenterata)

Tubuh Coelenterata berongga dengan mulut umumnya terletak di bagian atas yang dikelilingi oleh tentakel (lenganlengan peraba).

Bentuk tubuhnya ada yang melekat di dasar perairan (disebut polip) dan ada yang hidup bebas berenang di perairan (disebut medusa).

Contoh Coelenterata antara lain Hydra, Obelia, Aurellia aurita, Acropora, berbagai jenis binatang karang, dan anemon laut.

c) Hewan cacing (Vermes)

Tubuh Vermes berbentuk memanjang yang pipih, gilig, atau beruas-ruas. Cacing ada yang hidup bebas dan ada yang parasit pada tubuh manusia dan hewan.

Perhatikan contoh hewan cacing berikut ini.

  1. Taenia solium (cacing pita babi), hidup sebagai parasit di usus babi dan dapat menular ke manusia.
  2. Fasciola hepatica (cacing hati), hidup sebagai parasit pada hati domba.
  3. Wuchereria bancrofti, penyebab penyakit kaki gajah.
  4. Ascaris lumbricoides (cacing perut), hidup sebagai parasit di perut manusia.
  5. Lumbricus terestris (cacing tanah), dapat membantu menggemburkan tanah pertanian.
  6. Eunice viridis (cacing wawo), hidup di laut Maluku yang dapat dimakan.
  7. Hirudo medicinalis (lintah), sering menempel di kulit manusia atau hewan untuk menghisap darah.

d) Hewan lunak (Mollusca)

Mollusca mempunyai tubuh yang lunak dan dapat  mensekresikan lendir. Umumnya tubuh dilindungi oleh cangkang yang keras.

Mollusca dapat hidup di air laut, air tawar, dan di daratan. Contohnya Mollusca adalah Achatina fulica (bekicot), Lymnea javanica (siput air tawar).

Loligo fulii (cumi-cumi), Sephia officinalis (sotong), Octopus (gurita), Ostrea (kerang), Pinctada margaritifera (tiram mutiara), dan Tridacna gigas (kima).

e) Hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)

Tubuh dan kaki Arthropoda beruas-ruas. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan perut. Pada beberapa jenis kelapa dan dada menyatu yang disebut sefalotoraks. Pada kulit terdapat rangka luar dari zat kitin.

Arthropoda meliputi kelompok udang-udangan, serangga, laba-laba, dan lipan. Coba kamu sebutkan contoh hewan yang termasuk Arthropoda!

f) Hewan berkulit duri (Echinodermata)

Echinodermata hidup di laut. Tubuhnya diliputi oleh kerangka luar dari lempengan kapur yang membentuk duri-duri kecil. Hewan ini mempunyai sistem saluran air yang berhubungan dengan alat geraknya yang disebut lima kelompok yaitu bintang laut, landak laut, bintang luar, lilia laut, dan teripang.

2) Vertebrata (hewan bertulang belakang)

Ciri khas hewan Vertebrata adalah mempunyai tulang belakang sebagai sumbu utama tubuh. Mempunyai kerangka dalam (endoskeleton) berupa tulang-tulang rangka.

Sistem organ seperti sistem pernapasan, peredaran darah, koordinasi, dan pencernaan berkembang lebih maju dibandingkan hewan Avertebrata.

Kelompok hewan ini dibedakan menjadi lima kelas, yaitu Pisces (berbagai jenis ikan bertulang keras dan bertulang rawan), Ampibia (berbagai jenis katak dan salamander), Reptilia (hewan melata yaitu berbagai jenis ular, kadal, buaya, dan kurakura), Aves (unggas dan berbagai jenis burung), dan Mamalia (berbagai jenis hewan menyusui).

Baca Juga : Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
fungi, protista, plant kingdom, animalia kingdom, protist, fungi kingdom, protista kingdom, kingdom of fungi, monera kingdom, diseases caused by protozoa, protozoan diseases, kingdom of animalia, protist kingdom, protozoa examples, examples of protozoa, the plant kingdom, klasifikasi hewan, protozoan parasite, kingdom of protista, kingdom of plantae, 5 kingdoms, fungi reproduction, animal like protists, protozoan infection, plant like protists, kingdom plantae classification, antibiotik, fungi cell, kingdom of monera, kingdom animal

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sistem Enam Kingdom"

Post a Comment